Sabtu, 02 April 2011

Agresi dan Kenakalan Remaja Masa Kini

Masa remaja adalah masa peralihan dimana anak mulai tumbuh dan mencari jati dirinya. Dalam perjalanan hidupnya, remaja memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi pada era modernisasi ini. Remaja perlu mengetahui apa yang harus dilakukan dan sebaiknya yang harus ditinggalkan. Hal ini terkait dengan pola asuh dari orang tua dalam penanaman nilai semenjak kecil. Dengan berbagai hal ini diharapkan dapat mengurangi angka kenakalan di usia remaja

Pendahuluan
Remaja adalah masa yang penuh dengan warna. Itulah beberapa pendapat dari beberapa ahli. Remaja merupakan masa peralihan dimana seseorang berusaha mencari jati dirinya. Pada masa ini banyak terjadi hal-hal menakjubkan baik yang sifatnya positif maupun negatif. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa ini terjadi banyak penyelewengan sikap dan perilaku. Hal ini dapat disebabkan karena pola asuh orang tua, pengaruh lingkungan ataupun kondisi mental anak yang masih labil.
Kenakalan remaja sifatnya relattif, dalam suatu lingkungan suatu sikap yang dianggap wajar merupakan penyimpangan ditempat lain. Dalam hal ini, banyak faktor yang turut berpengaruh dalam perkembangan mental remaja. Pola asuh dan lingkungan merupakan salah satunya. Sebenarnya apa sih dampak dari kenakalan remaja ini?. Berikut ulasan singkatnya.

Pembahasan
Sebenarnya materi tentang perilaku kenakalan tingkat remaja tidak dapat disimpulkan dengan singkat karena cakupannya yang begitu luas. Namun dalam hal ini penulis akan sedikit memaparkan tentang apa itu perilaku nakal remaja dan mungkin dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
Baru-baru ini sering kita dengar di berbagai media baik televisi ataupun media massa bahwa terjadi banyak keributan yang ditimbulkan oleh kaum remaja. Tidak hanya membuat gaduh suasana namun juga terjadi tindak criminal yang tidak seharusnya. Seperti peristiwa pada hari jum’at, 19 maret 2011. Kala itu terjadi pertandingan sepak bola antara kesebelasan PSIM Yogyakarta menghadapi Persis Solo di stadion Mandala krida dalam lanjutan liga super Indonesia. Kali ini keributan terjadi antara supporter PSIM (Brajamusti) dengan warga setempat. Diwilayah jogja dan sekitar, sebagian dari para supporter ini memang sering membuat ulah sehingga membuat warga kesal. Ketika para supporter keluar dan berkonvoi dijalan, serentak para pedagang dipinggir jalan melemparinya, 2 jam kemudian para supporter yang sebagian besar usia remaja turun ke jalan membawa batu dan melemparinya kepada para pedagang hingga beberapa kios rusak.
Kartono, seorang ilmuwan sosiologi berpendapat bahwa kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang". Sedangkan menurut Santrock, kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
Perilaku nakal remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal:
•Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
•Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:
•Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
•Teman sebaya yang kurang baik
•Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.


Dari beberapa pendapat para ahli diatas, kita dapat mengetahui bahwa penyebab dari timbulnya perilaku negatif oleh remaja sebagian besar karena adanya krisis identitas karena masa transisi serta pengaruh adanya lingkungan sekitar sangat dominan. Namun sebenarnya yang paling utama dan yang pertama dalam pendidikan adalah lingkungan keluarga dimana awal mula pengenalan berbagai nilai dan norma sehingga akan menjadi belief bagi usia remaja apa yang seharusnya dilakukan dan yang harus ditinggalkan. Dalam hal ini peran pola asuh dari orang tua saangat diperlukan demi terciptanya lingkungan kita yang aman dan damai sejahtera.
Referensi :
www.psikologiperkembangan-remaja.blogspot.com/
http://netsains.com/2009/04/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya/
psikonseling.blogspot.com/.../pengertian-kenakalan-remaja.html

Catatan seorang calon hipnoterapis Profesional


Kasus :
Saya mempunyai seorang teman didunia maya. Dia seorang wanita yang sedang menjalani pendidikan S1 disebuah universitas di Madiun. Saya berkenalan dengannya kurang lebih sudah 6 bulan. Sebenarnya dia tinggal di madiun sebagai anak kos karena rumah sesungguhnya adalah di kalimantan. Saya cukup dekat dengannya dan begitu juga dia merasa nyaman berteman dengan saya selama ini. Banyak kisah yang sering keluar dari mulutnya dan dia meyakinkan saya bahwa dia sangat mempercayai saya sebagai seorang adik dan sahabat. Terkadang dia sering cerita dibalik kenangan manis dan pahit dalam hidupnya.
Dan pada hari ini, Senin, 07 Maret 2011 pukul 07.00 dia menelpon, Dia menceritakan tentang kondisinya yang tidak tenang, tidak yakin akan dirinya sendiri dan mensugesti diri dengan kata-kata negatif ; “aku tidak bisa untuk tidak manja, aku tidak bisa seperti teman-teman lainnya dan aku tidak pantas untuk berteman dengan kakak..”. Dia mengatakan itu dengan menangis tersedu.

Proses Terapi
Pada saat itu saya mengajaknya untuk melakukan relaksasi sejenak sekedar untuk menenangkan bathinnya. Pada awalnya subjek belum yakin untuk melakukan terapi dengan saya karena ketika saya menanyakan seberapa persen dia siap, dia mengatakan 50%. Disini saya mencoba meyakinkan kepada klien bahwa terapi ini akan membawa klien menuju kedamain sesuai dengan kehendak klien bukan terapis. Akhirnya subjek menerima dan saya mulai melakukan proses relaksasi dengan pre-induksi, induksi, deepening dan melakukan transformasi kembali. Saya menggunakan teknik gabungan antara “The Private Place” dan “The Ball of Light”. Saya tidak terlalu mengerti dengan kondisi klien karena saya melakukan proses terapi melalui telepon seluler. Yang saya dengarkan adalah subjek menangis terisak dan terdengar suara gerak suatu benda. Pada prosesnya, saya membawanya pada tempat yang membuat subjek nyaman dan tenang. Setelah itu subjek dihadapkan pada orang-orang yang membuatnya semakin nyaman dan selalu ada untuknya. Saya meyakinkan klien bahwa tempat dan orang-orang yang ada disekitar klien tersebut adalah awal dari ketenangan klien, sumber inspirasi dan motivator bagi klien dan yang memberikan harapan kepada klien untuk terus bersemangat menjalani hidup dan melewati masanya dengan kebahagiaan. Setelah itu saya menghadirkan bola cahaya untuk memberikan energi positif bagi klien dan memberikan sugesti positif bagi klien.

Hasil dari Terapi
Subjek menceritakan perjalanannya menempuh alam bawah sadar, dia merasa bahwa tubuhnya lemas dan rileks. Dalam proses terapinya subjek menghadirkan air terjun debagai tempat yang nyaman baginya. Dia disana bersama mama dan saudara-saudara yang lainnya. Ketika membayangkan hal tersebut, subjek menangis dan menggerakkan tangannya tanpa disadari. Dia merasakan ketenangan dan kenyamanan disana. Sekerang subjek mengatakan bahwa dia lebih baik, lebih tenang dan bersemangat untuk membanggakan kedua orang tuanya.

Sekian... ^^