Jumat, 21 Mei 2010

“EFEKTIFITAS PELATIHAN PENGENALAN DIRI TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN DIRI DAN HARGA DIRI”


1. Latar belakang
Salah satu cara untuk mencapai tujuan hidup adalah dengan cara lebih mengenal diri sendiri, yaitu apakah kekuatan-kekuatan diri dan apakah kelemahan-kelemahan diri. Dengan demikian kita bisa menyadari “siapa saya” dan “saya ingin menjadi siapa”, merupakan dasar berpihak dalam menghadapi permasalahan. Kalau seseorang sudah mampu memahami dirinya sendiri maka dia akan mampu mengendalikan setiap permasalahan yang dihadapinya. Kalau ditinjau dari segi kesehatan mental seseorang yang sudah mampu menerima dirinya sendiri apa adanya dan mampu menjaga harga dirinya dengan baik maka hal tersebut dianggap sebagai bagian dari mental yang sehat. Karena seseorang yang sudah bisa menerima dirinya apa adanya merupakan bagian dari ciri pribadi yang sehat. Selain memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai masalah, mempunyai tanggung jawab, kemandirian dalam menentukan hidup, sikap positif terhadap dunia sekelilingnya, berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflik batin, dan menunjukkan kecenderungan kearah yang semakin matang.
2. Rumusan Masalah
Apakah pelatihan pengenalan diri efektif untuk meningkatkan penerimaan diri dan harga diri?
3. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh pengenalan diri terhadap penerimaan diri dan harga diri
4. Landasan Teori
Pengenalan diri merupakan salah satu cara untuk membantu individu memperoleh self-knowledge dan self-insight yang sangat berguna bagi proses penyesuaian diri dengan baik dan merupakan salah satu kriteria mental yang sehat. Pengetahuan tentang diri ini akan mengarah pada self-objectivity dan self-acceptance.
Penerimaan diri adalah sejauh mana seseorang dapat menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan mengunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya.
Penerimaan diri berkaitan dengan konsep diri seseorang dengan konsep diri yang positif. Seseorang dengan konsep diri yang positif dapat memahami dan menerima fakta-fakta yang begitu berbeda dengan dirinya, orang dapat menyesuaikan diri dengan seluruh pengalaman mentalnya sehingga evaluasi tentang dirinya juga positif (Calhoun dan Acocella, 1990).
Jika membicarakan evaluasi diri berarti membicarakan self dari componen afektif yaitu harga diri. Harga diri dikatakan coopersmith (dalam Hidayati, 1995) sebagai evaluasi individu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dirinya, yang mengpresikan sikap setuju atau tidak setuju dan menunjukkan tingkat individu meyakini dirinya sendiri sebagai mampu, penting, berhasil dan berharga.
5. Landasan Hipotesis
Penerimaan diri dan harga diri subjek kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum mendapatkan eksperimen.
6. Metode Peneltian
a. Batasan Operasional dan Pengukuran Variabel
1). Identifikasi Variabel
a). Variabel Independen (X) : Pelatihan pengenalan diri
b). Variabel Dependen (Y) : Penerimaan diri dan harga diri
2). Definisi Operasional
a). Penerimaan diri adalah sejauh mana seseorang menerima karakteristik personalnya dan menggunakannya untuk menjalani kelangsungan hidupnya. Variabel ini diungkapkan dengan skala penerimaan diri.
b). Harga diri adalah evaluasi yang dibuat individu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dirinya, yang mengekspresikan suatu sikap setuju atau idak setuju dan menunjukkan tingkat dimana individu itu meyakini dirinya sendiri mampu, penting, berhasil dan berharga. Variabel ini diungkap dengan skala harga diri.
c). Pelatihan pengenalan diri merupakan bentuk pelatihan yang disusun untuk membantu individu dalam mengenali dirinya melalui proses pengungkapan diri dan umpan balik. Metode yang digunakan adalah ceramah, permainan, diskusi dan introspeksi.
3). Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas psikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang mempunyai kategori harga diri rendah dan sedang.
7. Hasil
Berdasarhan hasil uji statistika dan hasil ungkapan subjek selama pelatihan ini maka pelatihan pengenalan diri efektif untuk meningkatkan penerimaan diri dan harga diri
8. Kesimpulan
Dengan demikian pelatihan pelatihan pengenalan diri ini sangat efektif untuk meningkatkan penerimaan diri dan harga diri sebagai upaya untuk menjadikan mental seseorang sehat.

Rabu, 05 Mei 2010

Konsentrasi dalam Belajar (Penelitian Lapangan)

Segala aktivitas yang di lakukan manusia harus di iringi dengan kondisi fisik ang sehat.Tidakterkecuali dengan konsentrasi.Konsentrasi sangat berpengaruh dalam kehidupan beraktivitas sehari-hari.Tanpa adanya konsentrasi oran tidak dapat melakukan dan melaksanakan aktivitasnya dengan baik.Konsentrasi terutama di perlukan dalam aktivitas belajar mengajar.
Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang telah di lakukan di kelas 1PA01,terdapa sekitar 40% mahasiswa yang konsentrasi belajarnya baik hingga pelajaran berakhir.Sedangkan 60% lainnya konsentrasi belajarnya terpecah.Hal ini kemungkinan disebabkan karena ketidakpahaman atas mata kuliah yang di ajarkan.Mahasiswa merasa bosan karena mata kulia tersebut tidak disenanginya,atau karena terlalu lama duduk dan berada di ruang kelas yang menyebabkan ketidaknyamanan mereka berada di dalam kelas.Kemudian untuk mengalihkan kejenuhan mereka saling mengobrol satu sama lain,melakukan hal-hal yang dapat menghibur dan memberi kesenangan tersendiri pada diri mereka.Misalnya menggambar atau mencoret-coret buku.Walter Pauk,seorang penulis dalam kutipannya mengatakan ” kekuatan semata-mata tidak mencukupi untuk membuat mahasiswa sanggup berkonsentrasi”

Sabtu, 06 Februari 2010

interaksi sosial


Pendahuluan

            Untuk memperoleh gambaran nyata mengenai kehidupan bersama manusia, maka diperlukan pengetahuan tentang struktur masyarakat dan fungsi masyarakat. Fungsi masyarakat dapat diketahui melalui pengetahuan tentang proses sosial.

            Bentuk-bentuk struktur yang ada dalam masyarakat merupakan suatu derajat dinamika yang menyebabkan pola-pola perilaku yang beraneka ragam tergantung dari situasi yang dihadapi. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat disebabkan karena warganya mengadakan hubungan antara satu dan lainnya baik orang perorangan maupun kelompok sosial.

            Dalam mencapai suatu hubungan yang konkrit harus melewati suatu proses kearah bentuk konkrit yang sesuai dengan nilai-nilai sosialdan budaya dalam masyarakat. Maka proses soaial dapat diartikan sebagai cara-cara yang berhubungan dan dapat dilihat ketika orang perorangan atau kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang ada.


 
Pembahasan

1.      Interaksi Sosial

            Interaksi Sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial karena ia merupakan syarat utama terjadinya aktifitas-aktifitas sosial. Interaksi itu sendiri merupakan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhisatu sama lainnya. Sedangkan interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu lainnya atau kelompok satu dengan kelompok lainnyadalam rangka mencapai tujuan tertentu. Hubungan-hubungan itu terjadi karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu proses hubungan sosial. Disamping itu ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya proses interaksi seperti faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri atau bersamaan.

A.    Syarat-syarat interaksi sosial

a.       Kontak Sosial

            Secara harfiah kontak berarti sama-sama menyentuh. Menurut Abdul Syani kontak sosial adalah hubungan satu orang atau lebih melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat.

                Kontak sosial dapat dilakukan secara primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan secara langsung bertemu dan berhadapan muka misalnya berjabat tangan atau bercakap-cakap. Sedangkan kontak sosial sekunder terjadi melalui perantara misalnya menggunakan telepon atau radiodan lainnya. Kontak sosial juga dapat berlangsung antara orang perorangan, orang perorangan dengan suatu kelompok maupun satu kelompok dengan kelompok lain. Kontak sosial terjadi karena adanya aksi dari pihak pertama dan reaksi atau tanggapan dari pihak lainnya. Dan yang terpenting dalam suatu kontak sosial adalah saling mengerti diantara keduanya.
a.       Komunikasi Sosial
            Komunikasi diartikan bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang laintentang perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut yang kemudian diberikan reaksi oleh orang yang bersangkutan. Dalam komunikasi dapat terjadi banyak tafsiran terhadap perilaku dan sikap masing-masing individu yang sedang berhubungan. Komunikasi dapat memungkinkan suatu kerja sama atau juga memungkinkan terjadinya suatu pertikaian diantara pihak yang saling berhubungan.

B.     Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
            Bentuk interaksi sosial dapat terjadi secara berantai, terus-menerus seperti lingkaran tanpa ujung. Proses-proses interaksi sosial yang pokok meliputi dua bagian:
1.      Proses Asosiatif
a.       Kerja sama (coperation)
Cooperperation merupakan suatu bentuk proses interaksi dimana didalamnya terdapat aktifitas yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama saling membantu dan saling memahami terhadap aktifitas masing-masing.
Cooperation timbul karena dorongan beberapa faktor, diantaranya:
-          Keuntungan pribadi
Tindakan kerja sama dapat didorong oleh keuntungan-keuntungan pribadi yang mungkin diperoleh melalui usaha-usaha kooperatif.
-          Tujuan bersama
Faktor pendorong terjadinya tindakan kerja sama adalah dedikasi dan keteriktan pada tujuan bersama.
-          Kewajiban situasional
Kegiatan cooperatif dapat terwujud selam masa darurat. Misalnya kerja sama menanggulangi banjir dan perang untuk membela tanah air.
-          Motif untuk menolong orang
Bekerja sama untuk menolong orang yang membutuhkan. Misalnya mengumpulkan materi untuk membantu korban Situ Gintung.
-          Ingin mencapai hasil yang lebih besar
b.      Akomodasi
Akomodasi yang menunjukkan pada suatu keadaan berarti adanya suatu keseimbangan dalam interaksi orang perorangan ataupun kelompok dalam kaitannya dengan norma-norma, nilai-nilai sosial yang berlaku didalam masyarakat.
Akomodasi merupakan suatu cara atau usaha untuk meredakan suatu pertentangan guna mencapai kesabilan. Tujuan akomodasi dapat dibedakan sesuai dengan situasi yang dihadapi yaitu:
-          Untuk mengurangi pertentangan akibat perbedaan faham
-          Mencegah meledaknya suatu pertentangan sementara waktu
-          Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antar kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial, psikologi dan kebudayaan.
-          Mengusahakan peleburan antar kelompok yang terpisah.
2.      Proses Disosiatif
a.       Persaingan
      Merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntunganmelalui bdang-bidang kehidupan pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan, misalnya persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan ras, dan persaingan kedudukan.
Persaingan dalam batas-batas tertentu berfungsi antara lain:
-          Menyalurkan keinginan-keinginan individu-individu atau kelompok yang bersifat kompetitif.
-          Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan dan nilai-nilai yng ada pada suatu masa tersalurkan dengan baik.
-          Syarat-syarat untuk mengadakan seleksi sosial.
-          Sebagai syarat untuk menyaring warga fungsional yang skhirnya akan menghasilkan pembagian kerja yang efektif.
b.      Pertentangan (konflik)
      Merupakan suatu proses sosial dimana orang atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jelas menentang pihak lain dengan ancaman atau kekerasan. Konflik berbeda dengan persaingan dimana perbedaan itu terletak dalam fokus dan cara mencapai tujuan. Sedangkan dalam konflik berfokus pada usaha mengurangi jumlah lawan. Penyebab terjadinya pertentangan antara lain perbedaan antar individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial.
      Pertentangan dapat berakibat positif dan negatif, tergantung pada persoalan yang dipertentangkan dan struktur-struktur sosial dimana pertentangan itu menyangkut suatu tujuan atau kepentingan. Pertentangan yang bersifat positif terjadi sepanjang tidak berlawanan dengan pola-pola hubungan sosial didalam strutur sosial tertentu.









Daftar Pustaka

Syani, Abdul. 1994. Sosiologi Sistematika, Teori dan Terapan. Bumi Aksara
Soekamto, Soerjono. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Jumat, 05 Februari 2010

Manusia sebagai mahluk Tuhan……


Alam semesta, Bumi, dan Manusia  didalamnya adalah hasil kreasi yang Maha Pencipta. Alam semesta ini tidaklah muncul dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan, dan mustahil akan berjalan tanpa ada yang menjaga. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS 2 : 164.)
Alam semesta yang sangat sempurna dan telah seimbang ini dimulai penciptaannya dan akan disudahi masanya nanti suatu saat. Lihatlah matahari ia akan terbit namun pasti akan tenggelam, begitu juga Alam semesta dan manusia didalamnya ia akan muncul dan suatu waktu akan tenggelam pula.  Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang (QS 25 : 25). Oleh karena itu tentunya ada hikmah ataupun tujuan dari semua penciptaan ini, tidaklah mungkin ini diciptakan dengan sia-sia saja.  (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS : 191)
 Allah Swt menciptakan alam semesta ini dengan sistem yang sempurna tentunya dalam rangka tujuan yang mulia yakni penghambaan hanya kepada Allah saja.  Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS 7 : 172).
Manusia sebagai mahluk Tuhan adalah fitrah yang paling sahih. Tidak ada yang dapat menyangkal ataupun membatalkannya dengan metode apapun. Manusia dimanapun ia berada dan dalam keyakinan apapun yang ia yakini pasti akan bergerak dan mencari takdirnya memenuhi fitrah sebagai mahluk ciptaan. Peradaban manusia telah mencatat banyaknya agama yang ada dalam sejarah manusia. Agama tadi tentunya adalah pencarian keresahan manusia atas kebutuhannya sebagai mahluk ciptaan.   

QUANTUM IKHLAS


Menyetel Perasaan Positif
Idealnya semua proses perubahan harus dimulai dengan positif feeling didepan dan positif thinking mengiringi dibelakangnya. Oleh karena itu, mengejar keinginan akan lebih optimal bila kita juga menyelaraskan perasaan positif dan pikiran positif. Kita harus berfikir yang bisa membuat hati kita bahagia, damai, lega, atau nyaman. Tuhan telah memberikan kebahagiaan itu kepada kita sejak lahir. Kita hanya lupa menyetelnya untuk masuk dalam frekuensi itu lagi. Dengan kata lain, harus bersyukur karena dalam rasa syukur itu terkandung rasa cinta terhadap apa yang kita punya. Dengan begitu kita akan selalu bahagia.
Mem-positif-kan Perasaan
Selama perasaan dihati ikhlas, rela, tenang, enak dan nyaman hidup akan terasa rela, tenang, enak dan nyaman. Ketika kita ikhlas, alam vibrasi melalui mekanika kuantum akan berkolaborasi membantu mewujudkan niat-niat kita. Semakin sering kita bersyukur, semakin berkurang perasaan tidak enak yang terasa menekan. Dengan semakin lapangnya perasaan hati, performance akan menjadi lebih baik.
Hidup Kusyuk dan Damai
Salah satu sebab kita sering terbawa pada hal negatif adalah karena sering memaksa dan menekan diri sendiri. Oleh karena itu, saat kehabisan tenaga sementara pekerjaan masih menumpuk ingatlah aturan-aturan berikut:
1. Berbahagialah pada situasi apapun.
2. Ijinkan diri anda beristirahat.
Setelah tubuh terasa segar, perasaan akan kembali lebih positif. Prioritaskan diri untuk merasa positif sebelum melakukan apapun.
Bingung. Kondiai Tradisional Menuju Paham
Kebingungan adalah salah satu masa transisi sebelum masa pemahaman baru. Nikmati dan syukuri saja kondisi itu.

Penelitian tentang “Facebook”


            Teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Hal ini menimbulkan efek positif maupun negatif. Salah satu hal negatif yang dipengaruhi dari perkembangan teknologi ini diantaranya adalah faktor biaya untuk mendapatkan jasa informasi ini. Sehingga tidak semua kalangan masyarakat dapat menikmati. Sedangkan efek positif dari perkembangan informasi adalah semakin mudahnya masyarakat memperoleh informasi bahkan dapat berkomunikasi dengan saudara, kerabat, teman dan sebagainya meskipun mereka jauh.
            Salah satu situs untuk komunikasi yang paling sering dikunjungi dan mempunyai anggota terbesar didunia diantaranya adalah “Facebook”. Facebook memiliki jaringan yang sangat luas diseluruh dunia. Kita dapat berkomunikasi langsung dengan seseorang dengan berbagai fitur yang disediakan oleh facebook. Bahkan, kita dapat mencari teman SMA, teman kencan, pacar ataupun forum diskusi. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah facebook dapat menjadikan seseorang benar-benar suka dan bahkan saling berhubungan?.
            Sebagai salah satu pengguna pengguna facebook, saya merasa bahwa “liking and loving” bisa saja terjadi. Seseorang dapat mencari kecocokan dengan orang lain melalui informasi dari pengguna atau chatting langsung melalui fitur-fitur yang ada dalam facebook. Faktor sedaerah (similarity) sangat memungkinkan terjalinnya suatu hubungan yang dekat. Selain itu adanya faktor keakraban (familiarity) atau bahkan perasaan senasib sepenanggungan.
            Berdasarkan pengalaman pribadi, saya memperoleh banyak teman dan komunitas dari facebook. Saya juga memperoleh hal yang luar biasa diantaranya mendapat banyak informasi seperti produk-produk pengetahuan bahkan banyak teman kencan. Dari adanya suatu kebiasaan berkomunikasi saya juga mendapatkan seseorang yang istimewa bagi saya.

Meningkatnya jumlah kecelakaan Lalu Lintas di Bulan Ramadhan


Latar belakang masalah
Belum lama ini kita baru saja menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim dengan menjalankan ibadah puasa. Pada kesempatan ini dimanfaatkan para kerabat dan saudara untuk bersilaturahmi. Bahkan mereka yang tinggal diluar kota saling berbondong-bondong agar dapat berkumpul kembali dengan keluarga di desa. Bagi para pemudik yang berkendara, mereka rela menghadapi kemacetan yang selalu menghisasi bulan ramadhan. Dalam situasi ini seharusnya para pemudik dapat memperhatikan keselamatan jiwanya. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan mematuhi aturan dan rambu lalu lintas agar mereka terhindar dari segala musibah.
Pada kenyataannya, para pengendara seringkali lalai dengan aturan-aturan yang ada sehingga terjadi banyak kecelakaan. Seperti yang kita ketahui, pada bulan ramadhan terjadi peningkatan kecelakaan lalu lintas yang sangat signifikan. Diantaranya sering diabaikannya peraturan, tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas, mengemudi dalam keadaan fisik yang lemah, mengantuk dan sebagainya.
Seharusnya masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara. Kita harus mampu mengembangkan kesadaran untuk patuh terhadap aturan-aturan sehingga kenyamanan dan keselamatan berkendara tetap terjaga. Karena pada mulanya para pemudik mempunyai tujuan yang mulia, yaitu menjaga tali silaturahmi. Sudah semestinya agar tujuan tersebut dapat tercapai harus tetap mentaati aturan dan rambu-rambu lalu lintas. Bulan ramadhan menjadi saat yang paling baik untuk memperbaiki moral kita. Salah satu diantaranya adalah tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan.
Tinjauan Teori
Berdasarkan teori Psikoanalisa tentang perkembangan moral, Seseorang telah mengembangkan aspek moral bila telah menginternalisasikan aturan aturan atau kaidah kaidah kehidupan di dalam masyarakat dan dapat mengaktualisasikan dalam perilaku yang terus menerus atau dengan kata lain telah menetap.
Dalam hal ini, para pemudik seharusnya mempunyai kesadaran dalam menerapkan aturan-aturan dengan baik untuk menghindari kemungkinan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.


Tujuan
Untuk membuktikan teori psikoanalisa tentang perkembangan moral dan mengetahui penyebab meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas di bulan ramadhan. Apakah disebabkan kelalaian pelaku terhadap aturan atau karena banyaknya pengguna jalan?.