Pendahuluan
Untuk memperoleh gambaran nyata mengenai kehidupan bersama manusia, maka diperlukan pengetahuan tentang struktur masyarakat dan fungsi masyarakat. Fungsi masyarakat dapat diketahui melalui pengetahuan tentang proses sosial.
Bentuk-bentuk struktur yang ada dalam masyarakat merupakan suatu derajat dinamika yang menyebabkan pola-pola perilaku yang beraneka ragam tergantung dari situasi yang dihadapi. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat disebabkan karena warganya mengadakan hubungan antara satu dan lainnya baik orang perorangan maupun kelompok sosial.
Dalam mencapai suatu hubungan yang konkrit harus melewati suatu proses kearah bentuk konkrit yang sesuai dengan nilai-nilai sosialdan budaya dalam masyarakat. Maka proses soaial dapat diartikan sebagai cara-cara yang berhubungan dan dapat dilihat ketika orang perorangan atau kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang ada.
Pembahasan
1. Interaksi Sosial
Interaksi Sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial karena ia merupakan syarat utama terjadinya aktifitas-aktifitas sosial. Interaksi itu sendiri merupakan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhisatu sama lainnya. Sedangkan interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu lainnya atau kelompok satu dengan kelompok lainnyadalam rangka mencapai tujuan tertentu. Hubungan-hubungan itu terjadi karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu proses hubungan sosial. Disamping itu ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya proses interaksi seperti faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri atau bersamaan.
A. Syarat-syarat interaksi sosial
a. Kontak Sosial
Secara harfiah kontak berarti sama-sama menyentuh. Menurut Abdul Syani kontak sosial adalah hubungan satu orang atau lebih melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat.
Kontak sosial dapat dilakukan secara primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan secara langsung bertemu dan berhadapan muka misalnya berjabat tangan atau bercakap-cakap. Sedangkan kontak sosial sekunder terjadi melalui perantara misalnya menggunakan telepon atau radiodan lainnya. Kontak sosial juga dapat berlangsung antara orang perorangan, orang perorangan dengan suatu kelompok maupun satu kelompok dengan kelompok lain. Kontak sosial terjadi karena adanya aksi dari pihak pertama dan reaksi atau tanggapan dari pihak lainnya. Dan yang terpenting dalam suatu kontak sosial adalah saling mengerti diantara keduanya.
a. Komunikasi Sosial
Komunikasi diartikan bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang laintentang perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut yang kemudian diberikan reaksi oleh orang yang bersangkutan. Dalam komunikasi dapat terjadi banyak tafsiran terhadap perilaku dan sikap masing-masing individu yang sedang berhubungan. Komunikasi dapat memungkinkan suatu kerja sama atau juga memungkinkan terjadinya suatu pertikaian diantara pihak yang saling berhubungan.
B. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk interaksi sosial dapat terjadi secara berantai, terus-menerus seperti lingkaran tanpa ujung. Proses-proses interaksi sosial yang pokok meliputi dua bagian:
1. Proses Asosiatif
a. Kerja sama (coperation)
Cooperperation merupakan suatu bentuk proses interaksi dimana didalamnya terdapat aktifitas yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama saling membantu dan saling memahami terhadap aktifitas masing-masing.
Cooperation timbul karena dorongan beberapa faktor, diantaranya:
- Keuntungan pribadi
Tindakan kerja sama dapat didorong oleh keuntungan-keuntungan pribadi yang mungkin diperoleh melalui usaha-usaha kooperatif.
- Tujuan bersama
Faktor pendorong terjadinya tindakan kerja sama adalah dedikasi dan keteriktan pada tujuan bersama.
- Kewajiban situasional
Kegiatan cooperatif dapat terwujud selam masa darurat. Misalnya kerja sama menanggulangi banjir dan perang untuk membela tanah air.
- Motif untuk menolong orang
Bekerja sama untuk menolong orang yang membutuhkan. Misalnya mengumpulkan materi untuk membantu korban Situ Gintung.
- Ingin mencapai hasil yang lebih besar
b. Akomodasi
Akomodasi yang menunjukkan pada suatu keadaan berarti adanya suatu keseimbangan dalam interaksi orang perorangan ataupun kelompok dalam kaitannya dengan norma-norma, nilai-nilai sosial yang berlaku didalam masyarakat.
Akomodasi merupakan suatu cara atau usaha untuk meredakan suatu pertentangan guna mencapai kesabilan. Tujuan akomodasi dapat dibedakan sesuai dengan situasi yang dihadapi yaitu:
- Untuk mengurangi pertentangan akibat perbedaan faham
- Mencegah meledaknya suatu pertentangan sementara waktu
- Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antar kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial, psikologi dan kebudayaan.
- Mengusahakan peleburan antar kelompok yang terpisah.
2. Proses Disosiatif
a. Persaingan
Merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntunganmelalui bdang-bidang kehidupan pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan, misalnya persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan ras, dan persaingan kedudukan.
Persaingan dalam batas-batas tertentu berfungsi antara lain:
- Menyalurkan keinginan-keinginan individu-individu atau kelompok yang bersifat kompetitif.
- Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan dan nilai-nilai yng ada pada suatu masa tersalurkan dengan baik.
- Syarat-syarat untuk mengadakan seleksi sosial.
- Sebagai syarat untuk menyaring warga fungsional yang skhirnya akan menghasilkan pembagian kerja yang efektif.
b. Pertentangan (konflik)
Merupakan suatu proses sosial dimana orang atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jelas menentang pihak lain dengan ancaman atau kekerasan. Konflik berbeda dengan persaingan dimana perbedaan itu terletak dalam fokus dan cara mencapai tujuan. Sedangkan dalam konflik berfokus pada usaha mengurangi jumlah lawan. Penyebab terjadinya pertentangan antara lain perbedaan antar individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial.
Pertentangan dapat berakibat positif dan negatif, tergantung pada persoalan yang dipertentangkan dan struktur-struktur sosial dimana pertentangan itu menyangkut suatu tujuan atau kepentingan. Pertentangan yang bersifat positif terjadi sepanjang tidak berlawanan dengan pola-pola hubungan sosial didalam strutur sosial tertentu.
Daftar Pustaka
Syani, Abdul. 1994. Sosiologi Sistematika, Teori dan Terapan. Bumi Aksara
Soekamto, Soerjono. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar