Menyetel Perasaan Positif
Idealnya semua proses perubahan harus dimulai dengan positif feeling didepan dan positif thinking mengiringi dibelakangnya. Oleh karena itu, mengejar keinginan akan lebih optimal bila kita juga menyelaraskan perasaan positif dan pikiran positif. Kita harus berfikir yang bisa membuat hati kita bahagia, damai, lega, atau nyaman. Tuhan telah memberikan kebahagiaan itu kepada kita sejak lahir. Kita hanya lupa menyetelnya untuk masuk dalam frekuensi itu lagi. Dengan kata lain, harus bersyukur karena dalam rasa syukur itu terkandung rasa cinta terhadap apa yang kita punya. Dengan begitu kita akan selalu bahagia.
Mem-positif-kan Perasaan
Selama perasaan dihati ikhlas, rela, tenang, enak dan nyaman hidup akan terasa rela, tenang, enak dan nyaman. Ketika kita ikhlas, alam vibrasi melalui mekanika kuantum akan berkolaborasi membantu mewujudkan niat-niat kita. Semakin sering kita bersyukur, semakin berkurang perasaan tidak enak yang terasa menekan. Dengan semakin lapangnya perasaan hati, performance akan menjadi lebih baik.
Hidup Kusyuk dan Damai
Salah satu sebab kita sering terbawa pada hal negatif adalah karena sering memaksa dan menekan diri sendiri. Oleh karena itu, saat kehabisan tenaga sementara pekerjaan masih menumpuk ingatlah aturan-aturan berikut:
1. Berbahagialah pada situasi apapun.
2. Ijinkan diri anda beristirahat.
Setelah tubuh terasa segar, perasaan akan kembali lebih positif. Prioritaskan diri untuk merasa positif sebelum melakukan apapun.
Bingung. Kondiai Tradisional Menuju Paham
Kebingungan adalah salah satu masa transisi sebelum masa pemahaman baru. Nikmati dan syukuri saja kondisi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar