Senin, 14 Maret 2011

PERKEMBANGAN RASA AGAMA USIA ANAK HINGGA REMAJA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI


Penanaman rasa agama dibentuk sejak usia anak. Pada usia ini, anak menerima pengetahuan tentang keagamaan melalui proses meniru orang terdekat yang dalam hal ini adalah orang tua saya. Dari kecil, saya sudah dibiasakan untuk melakukan suatu ibadah yang menjadi keyakinan orang tua. Lama kelamaan, dengan sendirinya hal tersebut melekat pada diri dan menjadi suatu kebiasaan yang saya yakini itu benar.
Seiring dengan berjalannya waktu, pada proesnya pembentukan rasa agama adalah masyarakat didaerah saya yang merupakan mayoritas beragama yang sama. Dari masyarakat inilah, terjadi banyak pembiasaan yang merupakan hasil dari interaksi social dan pada akhirnya meberikan pengaruh pada saya untuk melakukannya tindakan atau perbuatan yang sesuai dengan kaidah norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat tersebut.
Pada saat usia remaja, pembentukan rasa agama pada diri saya lebih kepada pengalaman daripada masa kanak-kanak yang sudah terinternalissasi dalam diri saya dan merupakan binaan orang tua serta pembiasaan lingkungan tempat tinggal saya.
Sampai saat ini, dapat ditemukan adanya perbedaan rasa agama ketika masih kanak-kanak dan remaja. Dengan pengetahuan selama ini, saya dapat mengerti dan memahami akan makna peribadatan, jadi tidak hanya sekedar ikut-ikutan ataupun dipaksakan. Akan tetapi sudah merupakan kesadaran saya akan adanya kewajiban untuk taat menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar